Pagelaran Wayang Kulit di Medan
Medan-- Pagelaran wayang kulit yang berlangsung di Medan, Sabtu malam (5/5), cukup semarak. Para penggemar wayang dari kota “Ayam Kinantan” dan juga dari luar ibu kota Provinsi Sumatra Utara itu sejak sore hari hingga menjelang tengah malam terus berdatangan ke Lapangan Benteng, tempat pagelaran wayang itu berlangsung.
Karena besarnya animo masyarakat Sumatra Utama, khusus warga Pujasera (putra Jawa kelahiran Sumatra) hingga sekitar 400 tempat duduk yang disediakan pihak panitia tak mampung menampung penonton. Mereka kebanyakan dalam menggunakan kendaraan sepeda motor, dan juga tidak sedikit menggunakan bentor (becak motor).
MPR Minta, Saran Wapres Soal Pengeras Suara Didengarkan Pengurus Masjid
Jakarta Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin merespons positif imbauan Wapres Boediono soal suara azan. Menurutnya, suara azan memang diatur UU harus merdu, agar membuat nyaman pendengarnya.
"Saya pikir yang disampaikan oleh wapres itu konteksnya bukan hanya azan ya. Jadi menurut saya itu relevan saja isi imbauan wapres saja. Menurut saya proporsional saja dan ini masukan yang bagus untuk pengurus masjid," kata Lukman kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/4/2012).
Cara Penafsiran Pancasila Harus Berubah
Pancasila yang merupakan salah satu pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara haruslah disesuaikan dengan keadaan sekarang ini. Hal tersebut disampaikan Lukman dihadapan 100 orang peserta dalam membuka Training of Trainers(TOT) tentang 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara , Jumat 27/4 di Hotel JW. Marriott Medan Sumatera Utara yang merupakan kerjasama antara Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.
Imbauan Wapres Tidak Perlu Jadi Polemik
Sudah Ada Aturan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin berharap agar pidato Wapres Boediono mengenai azan disikapi secara proporsional. Menurut dia, substansi imbauan Wapres itu perlu diambil hikmah positifnya dan tidak perlu dipolemikkan.
"Maksud Wapres mungkin untuk puji-pujian atau wiridan (bukan azan, Red), yang terkadang memang lama dan dikumandangkan dengan keras. Kalau yang begini, memang perlu dipertimbangkan kembali. Jangankan warga nonmuslim, umat Islam saja kadang ada yang merasa terganggu," kata Lukman di Jakarta kemarin (29/4).