JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP PPP Lukman Hakim Saifuddin menilai ada kejanggalan dalam hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Hal itu dikatakan Lukman lantaran nama-nama calon presiden di posisi teratas selalu berubah-ubah tiap kali dilakukan survei.

"Keanehan saja, muncul nama yang pertama selalu berubah-ubah. Nanti Megawati, Prabowo, Jokowi, nanti siapa lagi," ujar Lukman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2013).

Selama ini, lanjut Lukman, PPP tak ambil pusing dengan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei. PPP memilih untuk fokus pada pendaftaran calon legislatif yang akan diserahkan ke KPU pada 9 April mendatang.

"Sejak awal kami tidak hirau hasil survei terkait perolehan suara partai, caleg atau apapun. Kami tidak terlalu peduli, karena kita tahulah hasil survei itu motifnya, latar belakangnya bagaimana," tutur Wakil Ketua MPR ini.

Lebih lanjut Lukman mengatakan bahwa hingga saat ini PPP belum memutuskan calon presiden yang akan diusung. Kendati demikian, PPP selalu memantau sejumlah nama yang banyak disebutkan belakangan terakhir. Nantinya, partai akan menentukan apakah akan mengambil dari internal atau eksternal partai.

"Capres sejak enam bulan lalu kami memantau sejumlah nama banyak disebut dibanyak kesempatan, baik diinternal maupun eksternal. Tetap kita lihat rekam jejaknya, kita jajaki di daerah nama-nama itu bagaimana responsnya," paparnya.

Sebelumnya, dari hasil survei LSI bursa calon presiden Megawati masih menempati posisi teratas dengan perolehan 20,7 persen, Aburizal Bakrie 20,3 persen, Prabowo Subianto 19,2 persen, Wiranto 8,2 persen, Hatta Rajasa 6,4 persen, Ani Yudhoyono 2,4 persen, Surya Paloh 2,1 persen.

Sementara tokoh Islam seperti Ketua Umum PPP Suryadharma Alie hanya memperoleh suara 1,9 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 1,6 persen, dan terakhir Presiden PKS Anis Matta hanya 1,1 persen.

Hasil survei LSI juga menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat memilih Partai Golkar dengan perolehan suara 22,2 persen, dilanjutkan dengan PDI Perjuangan 18,8 persen, Demokrat 11,7 persen, Gerindra 7,3 persen, dan Nasdem 4,5 persen.

Sementara partai Islam menduduki posisi ke-enam, yaitu PKB dengan 4,5 persen, dilanjutkan dengan PPP 4 persen, PAN 4 persen, PKS 3,7 persen dan Hanura 2,6 persen.

Dari hasil survei yang dilakukan pada 1 sampai 8 Maret 2013 itu menunjukan masyarakat Indonesia lebih senang memilih partai berbasis Pancasila (partai nasional) ketimbang partai berbasis Islam (partai Islam).

Susi Fatimah - Okezone
Senin, 18 Maret 2013 10:48 wib