Dalam Mukernas II PPP Suryadharma Alie diputuskan sebagai capres

VIVAnews - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan kesediaannya dicalonkan sebagai calon presiden (capres) 2014 oleh partainya. Bagi Suryadharma, pencalonan tersebut merupakan panggilan sekaligus amanah untuknya.

"Dengan segala kerendahan hati, memohon izin pada hadirin, ulama, dan bimbingan Allah. Dengan mengucapkan Bismillah saya menerima pencalonan itu," kata Suryadharma dalam pidatonya di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Institut Teknologi Bandung, Minggu 9 Februari 2014.

Suryadharma menegaskan dia adalah seorang kader yang dibina, dididik dan dibesarkan oleh partai. Oleh karena itu, Menteri Agama itu merasa berkewajiban mengabdikan diri untuk PPP.

"Pengabdian saya untuk PPP, saya niatkan bukan semata-mata untuk PPP. Tapi untuk Islam, umat beragama, Indonesia yang plural, majemuk yang kita cintai," terangnya.

Terkait enam nama lain yang juga dicalonkan PPP, Suryadharma justru menyambut baik. Dengan langkah tersebut, PPP membuktikan bahwa mereka bukan hanya milik warga PPP saja.

"Terbuka untuk seluruh putra putri terbaik bangsa. Siapapun terpilih kita siapkan kepada rakyat," tuturnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum PPP, Lukman Hakim Syaifuddin mengumumkan keputusan capres yang akan diusung PPP pada pemilu 2014 mendatang pada Mukernas II PPP di Bandung.

PPP dengan bulat mengamanatkan kepada kader terbaiknya, Suryadharma Ali untuk menerima penetapan sebagai bakal calon presiden atau wakil presiden RI Periode 2014-2019.

Lukman mengatakan, Mukernas juga mengikuti dan mencermati secara seksama berbagai aspirasi rakyat yang berkembang yang disuarakan para peserta terkait dengan figur kepemimpinan nasional. Oleh karena itu, mereka mengusung sejumlah nama selain Suryadharma yang dianggap memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik.

Diantaranya Jusuf Kalla, Joko Widodo, Din Syamsuddin, Khofifah Indar Parawansa, Isran Noor dan Jimly Asshiddiqie. Nama-nama tersebut dinilai patut dan pantas dicalonkan sebagai presiden atau wakil presiden RI periode 2014-2019.


POLITIK
Minggu, 9 Februari 2014, 18:46 Dedy Priatmojo, Syahrul Ansyari