[BANDUNG] Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/2) hingga Minggu (9/2).
Mukernas dipimpin Ketua Umum (Ketum) PPP Suryadharma Ali (SDA) dan dihadiri 253 peserta dari pengurus wilayah seluruh Indonesia, pimpinan fraksi DPR dari PPP, pengurus pusat partai.
Dalam rekomendasi Mukernas ditetapkan ada tujuh nama yang bakal menjadi calon presiden (Capres) atau calon wakil presiden (Cawapres) dari PPP.
Satu nama berasal dari internal partai yaitu SDA. Sementara enam nama lainnya dari luar partai yaitu mantan Wapres Jusuf Kalla, Gubernur DKI Joko Widodo, Ketua Umum PP Muhamadiyah M.Din Syamsuddin, mantan Ketua MK Jimly Asshidiqie, Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Kutai Timur Ihsan Noor.
PPP seperti tidak percaya diri dan kekurangan kader sehingga hanya mencalonkan satu capres dari internal. Padahal, semua tahu bahwa banyak kader terbaik dari internal PPP yang bisa bersaing menjadi capres, di antaranya Lukman Hakim Saifuddin.
Ketua Pengarah Mukernas Lukaman Hakim Saifuddin mengemukakan peserta Mukernas dengan bulat menetapkan SDA sebagai Capres atau Cawapres.
Alasannya, SDA adalah kader terbaik PPP saat ini. Namun PPP juga menyadari ada sejumlah nama lain di luar kader PPP yang bakal menjadi Capres.
Karena itu, PPP mengambil enam nama yang saat ini popularitasnya cukup baik. Mengenai siapa yang ditetapkan menjadi Capres atau Cawapres yang final atau defenitif, Lukman menjelaskan hal itu baru dilakukan setelah melihat hasil pemilihan legislatif (Pileg), 9 April nanti.
Penetapan tujuh bakal Capres ini membatalkan rencana SDA mendeklarasikan diri sebagai Capres. Padahal sebelumnya, pada agenda penutupan Mukernas yang digelar 9 Februari, akan dilakukan deklarasi SDA menjadi Capres.
Undangan sudah disebar ke masyarakat luas. Tempat deklarasi di Gedung Sasanan Budaya Ganesha, Bandung. Undangan telah ditandatangani SDA selaku Ketum dan M Romahurmuziy selaku Sekjen PPP. [R-14]
Suara Pembaruan, Senin, 10 Februari 2014 | 7:38