Liputan6.com, Jakarta : Dinamika kondisi sektor perekonomian di Indonesia, dinilai sebagai titik lemah performa negara oleh masyarakat. Dalam survei yang dilakukan Indonesia Legal Roundtable (ILR), sebanyak 48 persen masyarakat berpersepsi hal tersebut menggambarkan bidang Ekonomi dan Investasi saat ini.
Sementara itu 35 persen lainnya menilai pemerintah kurang atau tidak baik dalam melaksanakan hukum atau undang-undang.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, hasil survei terhadap 1220 orang tersebut, sesungguhnya menjadi indikator anjloknya perekonomian bangsa saat ini.
"Sudah saatnya wakil-wakil rakyat di tingkat kekuasaan yang lebih tinggi untuk bersinergi dalam membantu memecahkan titik pokok masalah perekonomian bangsa ini," jelas Lukman di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Sedangkan untuk beberapa sektor lainnya seperti kesehatan serta pendidikan, masyarakat berpendapat pemerintah perlu memberi penanganan lebih menyeluruh, sehingga pemerataan berlaku di semua bidang.
"Pendidikan 12 persen, kesehatan 12 persen, lingkungan hidup 11 persen dan lainnya 15 persen," lanjut Direktur Indonesia Roundtable (ILR), Todung Mulya Lubis. Sementara itu, 2 persen lainnya tidak menjawab.
Survei tersebut dilakukan Indonesian Legal Roundtable (ILR) pada 6 hingga 14 Desember 2012 dengan menggunakan metode penelitian Multi Stage Random Sampling. Persentase tersebut diyakini mewakili sikap dan pernyataan masyarakat Indonesia dari 95 persen tingkat kepercayaan dan 3 persen Margin of Error. (Tys/)
oleh Widji Ananta
Posted: 31/05/2013 20:40