Jakarta (PInmas) —- Setahun pemerintahan Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, sejumlah lembaga telah melakukan survei kinerja dan kepuasan publik. Terakhir, SETARA Institute melakukan survei kinerja lalu mengidentifikasi sepuluh menteri yang dinilai kompeten pada bidangnya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjadi salah satu dari sepuluh  menteri  Kabinet Kerja yang dianggap memiliki kinerja paling baik selama satu tahun pemerintahan bergulir.‎ Direktur Riset SETARA Institute Ismail Hasani mengatakan, ada 10 menteri yang dinilai memiliki kompetensi tinggi di bidangnya;  tujuh menteri berlatarbelakang partai politik dan tiga menteri berlatarbelakang profesional.

Selain Menag Lukman, sepuluh menteri dengan kinerja baik itu adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi.

Selain itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung,  Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jaffar, dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakkiri.

“Studi perlu dilakukan dengan melihat kecenderungan Presiden Joko Widodo yang senang menggunakan dasar pemberitaan media untuk mengevaluasi kinerja menteri, terutama menjelang masa reshuffle,” kata Ismail, Senin (16/11).

Ismail menambahkan, tanpa ‎pembanding (dari survei yang menggunakan metode kuantitatif), dikhawatirkan masukan yang diterima Jokowi untuk melakukan reshuffle‎ hanya berupa pencitraan yang dilakukan para menteri. ‎

Ismail menjelaskan bahwa dalam membuat peringkat, SETARA menggunakan empat variable dengan tujuh indikator sebagai alat ukur, di antaranya adalah kepemimpinan dengan indikator utama komunikasi politik, dukungan politik parlemen dengan indikator sumber rekrutmen menteri, kinerja dengan indikator perencanaan serta serapan anggaran dan capaian kinerja, serta kompetensi dengan indikator latar belakang pendidikan dan pengalaman menteri.

Dari variabel tersebut, lanjut Ismail, pihaknya  lalu melakukan input data yang bersumber dari sejumlah dokumen dan pemberitaan media. Termasuk memadukan antara perencanaan kementerian dengan capaian kinerja setelah 1 tahun masa jabatan. (dari berbagai sumber/mkd)

Senin, 16 November 2015, 18:51