TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saifuddin menyarankan Polri menarik semua senjata api (Senpi) yang dimiliki masyarakat sipil termasuk anggota DPR, pengusaha, pengacara, dan lainnya.

"Memang baiknya ditarik saja semua senjata api (senpi) dari tangan masyarakat sipil," kata Lukman Hakim ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (6/5/2012).

Menurut dia, masyarakat kita sekarang makin sensitif akibat tekanan hidup yang makin tinggi. "Mudah sekali marah, bereaksi secara amat emosional untuk hal-hal yang amat sepele," katanya.

Karena itu, Senpi di tangan mereka yang tak mampu kendalikan diri justru lebih bisa mendatangkan mudharat dari manfaat yang hendak didapat. "Bayangkan saja. Anggota TNI dan Polri yang sudah sedemikian terlatih saja masih kerap ada yang terpancing gunakan senpi dalam selesaikan konflik pribadi antar mereka, apalagi masyarakat sipil," ujarnya.

Wakil Ketua Umum PPP ini berharap masyarakat jangan dibiarkan untuk menyelesaikan sengketa antar mereka dengan main hakim sendiri dengan cara-cara kekerasan  menggunakan senjata api.

"Ini negara hukum, bukan negara koboi. Serahkan pada aparat penegak hukum. Karenanya Polri harus terus tingkatkan kemampuannya memberi  perlindungan dan rasa aman pada masyarakat," ujarnya.

Penggunaan senjata api di kalangan masyarakat sipil mendapat sorotan publik akhir-akhir ini.

Terlebih dalam beberapa hari terakhir sejumlah oknum warga mengancam orang lain dengan senjata api. Kejadian terakhir, seorang pengusaha bernama Iswahyudi yang menodongkan senjata api kepada pelayan restoran Cork and Screw Plaza Indonesia, Jakarta, pekan lalu.
(Aco)

Penulis: Hasanudin Aco  |  Editor: Gusti Sawabi

Tribunnews.com - Minggu, 6 Mei 2012 13:12 WIB