Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU  KH Said Aqil Siroj mengatakan, perjuangana tokoh NU  untuk bangsa dan negara KH Saifuddin Zuhri harus ditiru generasi muda. Ia mengatakan hal itu pada seminar “Perjuangan dan Pengabdian KH Saifuddin Zuhri untuk Bangsa dan Negara: Usulan sebagai Calon Pahlawan Nasional Tahun 2013" di Gedung PB NU lantai 8, Jakarta, Selasa (2/6) siang.

Kiai yang akrab disapa Kang Said ini mengakui, seminar ini sangat terlambat, “seharusnya diadakan begitu wafat, terus dikaji, dianlisis apa yang telah diperjuangkan almarhum sebagai pedoman yang bisa dipetik hikmahnya oleh generasai sesudahnya.”

Ia kemudian menukil salah satu ayat Al-Quran yang artinya, “Aku tuliskan perbuatan-perbuatan manusia dan peninggalan-peninggalan atau pengaruh-pengaruhnya yang harus ditiru oleh generasi sesudahnya.”

Menurut Kang Said, peradaban bisanya dimulai salah seorang . peradaban Islam dimulai dari figur Rasulullah. Kemudian dilanjutkan para sahabat, para tabi’in dan atbait tabi’in.

Kiai kelahiran Cirebon ini kemudian menekankan penulisan sejarah seperti KH Saifuddin Zuhri sangat penting sekali, “Saya memang tidak mengenal secara pribadi beliau, tapi KH Mahrus Ali (guru Kang Said ketika nyantri, red.) di Lirboyo (Jawa Timur) sering  menceritakan dia,” ungkapnya.

Seminar yang dimoderatori Wakil  Sekretaris Jenderal PBNU  Entjeng Shobirin Najd. ini  menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, sejarahwan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) DR. Anhar Gonggong dengan membidik “Makna Sejarah Kiprah Perjuangan KH. Saifuddin Zuhri bagi Nusa Bangsa dan Negara Republik Indonesia.”

Tokoh sepuh NU KH. Chalid Mawardi menjelaskan “KH. Saifuddin Zuhri Di antara Kiai-Kiai Pejuang Kemerdekaan, Tokoh-Tokoh NU dan Para Pendiri NKRI”. Harry Tjan Silalahi (CSIS) membidik “Makna Kekinian Nasionalisme Pesantren yang Diperankan KH. Saifuddin Zuhri sebagai Perekat Integrasi Bangsa dan Negara di Indonesia”.

Sementara intelektual NU dan juga sejarawan pesantren, Ahmad Baso menerangkan “KH. Saifuddin Zuhri Referensi Aplikasi Perjuangan Anti Kolonial Politik Kalang-an Pesantren”.KH Saifuddin Zuhri dilahirkan di Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah 1 Oktober 1919 dan wafat di Jakarta 25 Februari 1986.  

KH Saifuddin Zuhri dilahirkan di Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah 1 Oktober 1919 dan wafat di Jakarta 25 Februari 1986. Karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mempertahankannya, ia diusulkan menjadi pahlawan nasional.


Penulis: Abdullah Alawi

Jakarta, NU Online
Rabu, 03/07/2013 16:00