INILAH.COM, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mempersilakan kepada semua partai termasuk Partai Demokrat untuk merangkul dan merekrut para tokoh nahdatul ulama (NU). Namun PPP tetap yakin masyarakat NU tetap berpihak kepada partai berlambang Ka'bah itu.
"Semua partai akan mendekati kelompok-kelompok strategis di kalangan pesantren, kiai dan alim ulama. Tapi secara tradisi PPP masih lebih unggul. Karena pemilih tradisional PPP memang mereka. Tanpa didekati, itu sudah menjadi bagian dari historis PPP," tandas Wakil Ketua DPP PPP Lukman Hakim di Gedung DPR, Senayan, Kamis (9/8/2012).
Lukman menjelaskan itu terkait pemberitaan INILAH.COM, Selasa (7/8). Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menegaskan, partainya serius merangkul kekuatan menjelang Pemilu 2014. Kekuatan signifikan partai ini adalah masuknya beberapa tokoh-tokoh ulama dan pesantren baru-baru ini.
"Saya kaget tokoh-tokoh pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah berbondong-bondong masuk Demokrat. Mereka melakukan pendekatan informal kepada Demokrat. Mereka yang merapat," tambah Mubarok.
Menurut Lukman, pemilih tradisional PPP berasal dari warga NU. Namun, diakuinya bahwa memang beberapa tahun terakhir warga NU sempat dirangkul pihak lain.
"Sehingga kalaupun mereka sempat menjauh, kami optimis akan bisa mendekatinya kembali dengan mudah. Suaranya akan lebih mudah digalang PPP. Suara ulama di 2014, bagi PPP masih signifikan," tandasnya.
Untuk mencapai target yang maksimal di 2014, PPP mulai dari dua tahun terakhir sudah mulai komunikasi dengan para tokoh-tokoh pesantren dan ulama NU. "Kami memelihara suara-suara itu. Kami maintain suara-suara itu dengan komunikasi yang intensif dengan mereka," tambahnya. [yeh]
Oleh Ajat M Fajar
nasional - Kamis, 9 Agustus 2012 | 18:30 WIB