BANJARMASIN, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, pada tahun 2015, hanya mereka yang belum haji yang dapat berangkat menunaikan rukun Islam kelima itu.
"Pada 2015, saya akan mengambil keputusan atau kebijakan, untuk keberangkatan haji itu hanya bagi yang sama sekali belum pergi haji, itu yang menjadi prioritas," ujar Lukman saat berada di Banjarmasin, Rabu (26/11/2014), seperti dikutip Antara.
Kebijakan itu, kata Lukman, karena kuota untuk Indonesia dari Kerajaan Arab Saudi terbatas dibandingkan dengan tingginya animo masyarakat di hampir semua daerah, termasuk di Kalsel.
"Karena animo masyarakat yang sangat besar untuk berangkat haji, maka akan kita lihat mana yang belum sama sekali berhaji, karena bagi mereka yang belum berhaji itu wajib hukumnya, sementara yang sudah itu hanya sunah," ujar politisi PPP itu.
Oleh karena itu, Menag memohon, bagi yang sudah pernah berangkat haji agar memberikan kesempatan kepada yang lainnya untuk menjalankan ibadah wajib dalam rukun islam yang ke-5. (baca: MUI: Pemerintah Tak Perlu Takut Larang Haji Berkali-kali)
"Jadi saya mohon dengan hormat seluruh masyarakat khususnya bagi warga masyarakat Kalsel, bagi yang sudah berhaji agar menahan diri, supaya memberikan kesempatan yang lainnya," pintanya.
Ia tidak menjanjikan peningkatan kuota bagi haji untuk Provinsi Kalsel. Namun, upaya untuk menambah kuota haji Indonesia terus diupayakan dengan mengambil jatah yang tidak terserap negara lain untuk dipindahkan ke Indonesia.
"Jadi kita upayakan menyerap kuota negara lain yang tidak mereka gunakan untuk ke negara kita," paparnya.
Lukman menambahkan, saat ini bukan hanya Kalsel yang tidak mencukupi kuota dengan animo masyarakatanya yang hendak pergi haji hingga lebih 20 tahun lamannya. "Provinsi lain juga mengalami hal serupa," ucap Lukman.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel HM Tambrin menyatakan, pendaftar tunggu haji di provinsinya kini lebih 74 ribu orang. Artinya, berdasar kuota, sekitar 20 tahun yang mendaftar sekarang baru bisa berangkat.
Ia mengungkapkan, minat masyarakat Kalsel berangkat haji sangat tinggi, ribuan orang pertahun.
"Masyarakat sepertinya tidak peduli harus mengantre ibadah haji begitu lama, yang penting bagi mereka ada rezeki, mendaftar haji, dan sabar menunggu panggilan ilahi," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Haji dan Umroh Kanwil Kementerian Agama Kalsel H Syukeriansyah mengatakan, tahun ini jumlah keberangkatan haji dari provinsinya tetap seperti tahun lalu, yakni dipotong 20 persen dari jumlah semula 3.811 orang menjadi 3.050 orang.
Rabu, 26 November 2014 | 16:42 WIB